Labels

Anak ku sayang….


Anak ku sayang….



Sedang apa engkau nak? Mama sedang mengalut rindu padamu. saat sendiri seperti ini banyak hal yang ingin Mama ceritakan padamu. Hanya engkau tempat Mama bercerita. Mama berjanji akan mengganti segala perhatian dengan cinta yang tak berujung, tak bertepi. Sama luasnya dengan samudera yang diciptakan Allah, setara dengan tingginya langit biru yang menaungi harapan kita.

Anak ku sayang..

Berjalan kita melalui pahit getirnya hidup yang telah di torehkan pada takdir kita. Sering Mama menahan tangis, saat melihat engkau berjalan disamping Mama. Engkau malaikat kecilku yang tabah. Tak mengeluh.

Anak ku sayang…

Luka kah engkau atas masa yang telah Mama torehkan padamu?

Tak ada kuasa Mama untuk menukar dan membalikkan waktu. Mama ingin melakukan apapun buat mu, anak ku sayang. Namun tak ada sayap ku untuk membawamu terbang. Berkeliling mengitari dunia, agar engkau melihat betapa banyak cinta dan kasih sayang di hati Mama untukmu. Mama hanya mampu mencipta angan untuk mu. Menggaungkan harapan di setiap langkah mu. Menggantungkan mimpi disetiap pagi mu.

Anak ku sayang….

 Engkau tumbuh menjadi rumpun bungaku yang cantik. Pesonamu serupa pelangi, si pembuat senyum saat orang menatapnya. Santun mu tak menepi. Engkau telaga kecilku, tempat Mama melepas dahaga setelah di kecap sengat matahari. Jangan gentar menghadapi nasib mu kelak. Ada atau tiada Mama disisimu, tetaplah mengayun langkah.  Mama mencintaimu. Sama seperti cintamu pada Mama.  Do’a kan Mama. 

Kisah Bungkusan Hitam


Kisah Bungkusan Hitam


Aku adalah sebuah bungkusan hitam !
Siapa sudi memandang
Atau mengulurkan tangan ?
Tanpa uluran tangan Tuhan
Aku adalah sebuah bungkusan hitam yang malang

Tuhan telah mengucapkan kun ! Bungkusan hitampun terbuka. Tampak sesosok makhluk yang pucat tak berdarah. Sang Surya  lebarkan senyumnya dan tamparkan cahaya lembut ke wajah tak berdarah. Rekah mahkota bunga di jambangan tebarkan wangi gairah.

Fa bi ayyi alaai Robbikuma tukadziban !
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?

Subhanallah !
Tak kuasa menahan airmata. Terlalu agung anugrah yang dilimpahkan-NYA kepadaku bungkusan hitam.Ternyata, di luar begitu indah !

Allahu Akbar !
Berjalan di titian kodrat
(apa yang harus dikatakan?)
Jika berharap Dia menentukan

“Allaahumma baarik li fi ahli, wa baarik lahum fiyya. Allaahumma ijma’bainana ma jama’ta bikhair, wa farriq bainana idza farraqta ila khair.”
Ya Allah, berkahilah bagiku dalam keluargaku, dan berilah berkah mereka  kepadaku. Ya Allah, kumpulkan antara kami apa yang Engkau kumpulkan dengan kebaikan, dan pisahkan antara kami jika Engkau memisahkan menuju kebaikan. Amin.

Sweethome,  ‘Sept 2013.

UPAYA SMA NEGERI 1 BATANGHARI DALAM RANGKA PENERAPAN PENDIDIKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


UPAYA SMA NEGERI 1 BATANGHARI DALAM RANGKA PENERAPAN PENDIDIKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Oleh : Siti Lestari Dewi, S.P
Guru Biologi/PLH – SMA Negeri 1 Batanghari

A.   Pendahuluan
Global Warming, istilah yang menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Sebuah fenomena alam yang sungguh mengkhawatirkan seluruh penduduk bumi. Dan semua itu disebabkan oleh ulah manusia. Padahal manusia adalah mahluk biotik berakal yang dari kegiatannya mahluk lain bergantung kelangsungan hidup. Manusia kini cenderung lupa jika bumi ini cuma titipan dari anak-cucu.
Terjadinya banjir, naiknya permukaan air laut, dan kekeringan yang sekarang ini telah melanda adalah efek dari pemanasan global. Saatnya melaksanakan langkah nyata guna meminimalisir akibat yang ditimbulkan. Lalu bagaimana fungsi dan peran pendidikan dalam hal ini? Sesuatu yang layak dibahas, mengingat pendidikan adalah proses pembentukan perilaku manusia.
Lingkungan dan pendidikan adalah dua hal yang saling mengkait. Pendidikan tentang lingkungan semestinya  bukan hanya sebatas teori  saja tetapi lebih ditekankan pada hal-hal yang praktis.. Sekolah sebagai lembaga untuk mendidik dan menanamkan budaya positif memiliki fungsi strategis dalam merubah paradigma berpikir yang salah dari generasi ke generasi terhadap lingkungan hidup. Selama ini, paradigma berpikir masyarakat kita melihat lingkungan hidup semisal hutan sebagai aset ekonomi yang harus dieksploitasi sebanyak-banyaknya tanpa mempedulikan dampak dan akibat jangka panjangnya. Dari sekolahlah semua proses perbaikan ini dimulai.
Sekolah sebagai media transfer of knowledge yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai luhur cinta lingkungan untuk membangun karakter generasi hijau sebagai pewaris masa depan. SMA Negeri 1 Batanghari sebagai salah satu institusi pendidikan memandang penting penanaman nilai-nilai cinta lingkungan ini untuk membangun karakter warga sekolah.

B.   Upaya SMA Negeri 1 Batanghari dalam rangka penerapan pendidikan berwawasan lingkungan

Konsep sekolah hijau merupakan bagian proses pendidikan lingkungan kepada siswa yang harus memahami pentingnya mencintai dan melestarikan lingkungan. Penanamkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat perlu dimulai sejak di usia sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.
Sekolah hijau punya makna yang lebih luas, yakni bukan hanya tampilan fisik sekolah yang hijau, tetapi wujud sekolah yang memiliki program dan aktivitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. Artinya, sekolah hijau merupakan sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah dengan  menerapkan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan, sehingga sikap dan perilaku siswa maupun warga sekolah lainnya (guru dan staf) menggunakan prinsip berwawasan lingkungan hidup dan secara proaktif berpartisipasi sebagai pembina lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup warga sekolah dan masyarakat di sekitarnya.
Prinsip dasar yang digunakan dalam sekolah hijau (greenschool)  adalah partisipatif, berkelanjutan, dan menyeluruh. Komponen sekolah (siswa, guru, karyawan) selalu ikut berpartisipasi dalam pembinaan lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh pada berbagai aspek.
Dalam hal ini, perlu penguatan program-program sekolah hijau misalnya seputar pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan, pengembangan pendidikan berbasis komunitas, peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya, pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan dan juga pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan.
SMA Negeri 1 Batanghari telah melaksanakan penerapan pendidikan berwawasan lingkungan melalui beberapa kegiatan diantaranya yaitu :
1.    Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan.
Salah satunya dengan memasukkan pendidikan lingkungan hidup sebagai salah satu muatan local dalam KTSP SMA Negeri 1 Batanghari yang disajikan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran dalam satu minggu. Selain itu KTSP SMA Negeri 1 Batanghari juga mengarahkan pembelajaran berbasis sumber daya local yang ada di lingkungan untuk semua mata pelajaran.
2.    Lomba Taman dan kebersihan Kelas
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai agenda rutin tahunan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Sekolah. Adapun dalam kegiatan ini, setiap kelas dipersilahkan membuat dan menyediakan  sendiri desain taman dengan elemen-elemen pelengkapnya. Sementara untuk lingkungan halaman sekolah dan lingkungan kantor melibatkan peranserta guru dan karyawan dalam perancangan dan pembuatannya. Lomba kebersihan kelas ditujukan bagi siswa untuk dapat lebih menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kelasnya sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada petugas kebersihan sekolah. Karena kebersihan adalah tanggung jawab dan kebutuhan bersama.


Taman kelas

3.    Penyediaan tong sampah, pengangkutan dan pengolahan sampah
Pertambahan jumlah warga SMAN 1 Batanghari dan perubahan pola konsumsi menimbulkan pertambahan volume, jenis & karakteristik  sampah. Penanganan terhadap volume sampah yang dihasilkan setiap waktu dengan jenis dan karakteristik sampah yang berbeda, SMA Negeri 1 Batanghari telah menyediakan 2 tong sampah untuk jenis sampah yang berbeda yaitu tong sampah organic dan tong sampah anorganik dengan tujuan agar siswa dapat membuang sampah yang dihasilkannya pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah. Pemisahan ini mengingat bahwa kedua jenis sampah tersebut memiliki masa urai yang berbeda. Pengangkutan sampah dari tong-tong sampah ke tempat penampungan dilakukan secara rutin oleh petugas kebersihan. Di samping itu, untuk mengatasi jumlah sampah yang terus menerus meningkat sementara tempat penampungan sampah sangat terbatas, maka siswa SMA Negeri 1 Batanghari juga diperkenalkan tehnologi pengolahan sampah. Adapun pengolahan sampah yang telah dilakukan adalah pengolahan sampah-sampah anorganik menjadi barang-barang kerajinan. Dan pengolahan sampah organic menjadi pupuk.











4.    Penelitian Siswa Berbasis Pengolahan Limbah
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menambah keterampilan siswa dalam bidang karya ilmiah dan inovasi.

                      Pembuatan triplek jerami padi 

 
                  
                                                Pembuatan sampo kangkung

5.    Penanaman tumbuh-tumbuhan di lingkungan sekolah
Penanaman tumbuhan pucuk merah (Syzygium oleana) dan lidah mertua merupakan salah satu upaya sekolah dalam menjaga keseimbangan ekologi. Selain itu tumbuhan yang ditanam tersebut dapat dijadikan sebagai media pembelajaran terutama bagi mata pelajaran Biologi.






6.    Pemberian label nama pada tanaman-tanaman di lingkungan sekolah.


7.    Penerapan sanksi yang berkaitan dengan lingkungan bagi siswa yang melanggar peraturan
Penerapan sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan misalnya dengan meminta siswa membersihkan lingkungan sekolah dari sampah atau membawa tumbuhan pucuk merah atau lidah mertua.

8.    Penertiban lokasi dan kebersihan kantin sekolah

9.    Penetapan kawasan bebas rokok.

10. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa
Misalnya melalui kegiatan pramuka, dengan kegiatan-kegiatan aksi peduli lingkungannya pada setiap kali latihan atau kemah bakti.

Beberapa kegiatan tersebut merupakan bagian kecil dari penerapan pendidikan berwawasan lingkungan. Masih banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka penerapan pendidikan berwawasan lingkungan ini mulai dari yang sederhana sampai kepada yang terorganisir, misalnya
-        pemberlakuan aturan untuk menghemat air dan listrik dalam penggunaan,
-        pembiasaan menjaga kebersihan diri, pakaian dan peralatan lainnya.
-        penerapan tata tertib penjualan makanan (missal tidak boleh menggunakan bungkus plastic atau mengandung zat aditif berbahaya),
-        melakukan pemeriksaan berkala kualitas makanan dikantin,
-        pemberian sanksi bagi pengelola kantin yang melanggar,
-        penghematan penggunaan ATK bagi karyawan dan staf tata usaha,
-        pembatasan jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke dalam lokasi sekolah,
-        pemanfaatan lahan-lahan di sekolah yang belum dimanfaatkan.

Sekolah juga dapat menghidupkan komunitas siswa pencinta lingkungan misalnya dengan membentuk polisi lingkungan dan tim hemat energi.  Polisi lingkungan ini tidak hanya bertugas mengajak teman-temannya untuk menjaga lingkungan, tetapi juga penghematan energy. Karena bagaimanapun pemakaian energy selalu berkaitan dengan kelestarian lingkungan. Sedangkan tim hemat energy bertanggung jawab terhadap pemakaian energy di kelas masing-masing. Setiap pulang sekolah tim ini yang bertanggungjawab untuk memadamkan lampu kelas, mematikan kipas angin, mencabut kabel dari stop kontak dan lainnya. Baru setelah itu polisi lingkungan akan berpatroli untuk melihat-lihat apakah masih ada yang belum dilaksanakan. Kegiatan dari komunitas siswa pencinta lingkungan tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah saja tetapi  juga  bekerja sama dengan masyarakat di sekitar sekolah.
Selain itu yang tidak kalah penting juga yaitu penggunaan sarana pendukung yang ramah lingkungan. Misalnya dengan rancangan gedung ruangan belajar atau gedung-gedung lainnya yang berventilasi baik sehingga tidak memerlukan penggunaan AC, dan pengaturan tata ruang yang tepat.

C.   Penutup
Kepedulian terhadap lingkungan melalui dunia pendidikan di SMA Negeri 1 Batanghari ini haruslah terus dijaga dan dikembangkan oleh seluruh komponen sekolah baik siswa, guru, karyawan, kepala sekolah dan warga di sekitar sekolah demi terwujudnya lingkungan sekolah yang berprestasi dan mencintai lingkungan.